Friday 18 March 2011

SaYa SaYaNg FaMiLy SaYa :))



Sebuah kisah benar yang patut di jadikan iktibar..

Hawa udara di Changchun , Tiongkok, sangatlah dingin. Li Yuanyuan mengangkat si ibu yang lumpuh kedua kakinya sambil menggendong putrinya yang berusia dua tahun buru-buru ke rumah sakit kerana si ibu terkena serangan jantung lagi. Orang-orang yang berlalu lalang di jalan memandang mereka bertiga dengan mata terbeliak, semua takjub melihat seorang wanita yang kelihatannya kurus lemah justeru memiliki tenaga untuk mengangkat satu orang sambil menggendong satu lagi…

Menurut laporan “City Evening Post”, di pagi buta, 13 februari 2008, Li Yuanyuan telah memakaikan baju bagi anak dan ibu yang baru sembuh dari sakitnya. Jam 10 pagi, Yuanyuan bercangkung di depan ibu nya, lalu meletakkan kedua kaki ibu di pinggangnya lalu mengangkat si ibu, kemudian menggendong putrinya yang berdiri di atas tempat tidur.

Kedua tangan Yuanyuan dipakai untuk menggangkat si ibu, sedangkan si ibu pula membantu merangkul cucunya melalui leher Yuanyuan. Dengan cara inilah tiga orang tersebut saling berangkulan dengan susah payah keluar dari rumah sakit. Si ibu telah lumpuh selama 21 tahun, selama 21 tahun itu pulalah Yuanyuan terbiasa mengangkat sang ibu keluar masuk rumah sakit.

Ketika Yuanyuan berusia 7 tahun terjadilah sebuah kemalangan jalan raya yang benar-benar telah mengubah kehidupannya. Kerana kecelakaan ini ibunda nya mengalami kelumpuhan pada kedua kaki yang dipersulitkan lagi dengan menghilangnya si ayah. Sejak saat itu, Yuanyuan menjadi tulang belakang rumah tangga. Kerana tidak ada penghasilan Yuanyuan menghidupi keluarga dengan menjadi pekebun, wang hasil kerja kerasnya habis terpakai untuk mengurus ibu nya.

Rasa bakti Yuanyuan kepada orang tua sangat menyentuh hati jiran meraka, banyak jiran tetangga yang dengan sukarela memberi bantuan kepada si ibu dan putrinya ini. Kerana sepanjang tahun hanya mampu baring, otot kaki ibu nya sering kejang, sakitnya tak terhingga.

Ada seorang jiran yang berkerja sebagai seorang dukun tradisional, setiap hari membantunya memberikan terapi akupunktur terhadap ibu Yuan-yuan, bahkan mengajarnya menggunakan teknik akupunktur sederhana. Sejak berusia 11 tahun sampai sekarang, Yuanyuan sudah dapat menggunakan teknik akupunktur untuk meringankan rasa sakit ibunya.

Tiga tahun yang lalu, Yuan-yuan menikah, setahun kemudian, Yuanyuan melahirkan seorang putri. Namun di mana pun, Yuanyuan tidak pernah meninggalkan si ibu, dia dan suaminya bersama-sama memikul tanggung jawab mengurus ibu.

Meskipun rumah tangganya tidak terbilang kaya, mereka sangatlah puas. Si ibu berkata, terkenang masa 21 tahun ini meskipun penuh penderitaan, namun dia sangat puas, dia merasa diri-nya sama dengan orang tua lain yang juga telah menikmati kehangatan keluarga.

Bagi Yuanyuan, selama 21 tahun ini, dia merasa dirinya sangat bahagia, kerana dia adalah seorang anak yang masih memiliki seorang ibu.

"Saya rela menjadi tongkat ibu sepanjang hidup……"

moralnya : adakah setinggi dan seteguh ni kasih sayang terhadap kedua orag tua kita?
tepuk dada tanya iman...
berbakti lah selagi mereka masih ada...
Dari Abdullah bin ‘Amru radhiallahu’ anhuma berkata : telah datang kepada Rasulullah Shallallahu’ alaihi wasallam seorang lelaki yang berba’iat untuk hijrah, dan dia meninggalkan kedua orang tuanya dalam keadaan menangis. Apa sabda Rasulullah kepadanya? Kembalilah kepada keduanya, buatlah keduanya tertawa, sebagaimana kamu telah membuat keduanya menangis”.
(H. R Abdurrazzaq, Bukhari fil adab, hakim fil mustadrak, dan ia berkata, hadist ini isnadnya shahih).

Berhati-hatilah bagi anak yang pernah melukakan hati kedua orang tua mereka. Janganlah tindakan mereka itu sehingga menyebabkan ibu mahupun bapa mendoakan keburukan terhadap anak kerana doa golongan yang dizalimi dan doa ibu bapa itu pasti makbul. Rasulullah pernah bersabda: “Tiga jenis doa yang pasti akan dikabulkan tanpa diragui lagi, doa orang yang dizalimi, doa orang yang sedang dalam perjalanan (musafir) dan doa orang tua ke atas anaknya.”
 Hadis riwayat Imam al-Tirmidzi.